KEBAKTIAN KOMISI PEMUDA 1 Feb
2015 pk 09.30 WIB - GKI JL PENGADILAN NO 35, BOGOR
Pelayan Firman: Sdri. Verawati
Bacaan Alkitab: Ulangan 18: 15 –
20; Mazmur 111; 1 Korintus 8: 1 – 13; Markus 1: 21 – 28
NGAJAR. NGOMONG. Keduanya terkait satu sama lain. Kalo denger kata ‘ngajar’
orang pasti ngebayangin seseorang di depan banyak orang lagi ‘ngomong’. Selain untuk
ngajar, manusia sebagian besar berkomunikasi dengan ngomong. Lidah, yang adalah
otot sepanjang 7 cm ini, memiliki fungsi yang luar biasa dalam kehidupan kita. Nggak
semuanya fungsinya positif, yang negatif juga banyak. Perkataan yang dihasilkan
dari gerakan-gerakan lidah yang bekerjasama dengan otak memiliki efek yang
besar dan kecil. Perkataan yang berkuasa dapat mengusir roh jahat, menjadi
berkat, dan memotivasi orang.
Dalam bacaan di Ulangan 18: 18, terdapat nubuatan Musa mengenai
kedatangan seorang nabi yang berkuasa dalam perkataannya. Yang menjadi
perantara untuk manusia dengan Tuhan Allah. Tuhan Allah telah menaruh firman
dalam mulutNya sehingga kata-kata yang Ia keluarkan merupakan perintah Allah
kepada manusia.
Kemudian dalam bacaan di 1 Korintus 8: 1 – 13 telah dinyatakan mengenai
perintah agar manusia tidak menjadi sombong karena memiliki kepandaian. Terkadang
ada manusia yang berpikir bahwa ia mampu meraih yang ia mau karena perjuangan
yang ia lakukan, sama sekali lupa pada anugerah dari Tuhan. Saking sombong dan
lupa, ia keceplosan dan ngomong kepada sesamanya dengan sikap pongah. Sama sekali
nggak jadi kesaksian. Terlebih bila kita sebagai anak Tuhan yang sudah tahu
kebenaran malah melakukan hal itu dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tidak
pantas. Lidah seperti pedang bermata dua, mampu memberkati dan mampu membunuh,
oleh karena itu kita harus selalu minta kepada Roh Kudus agar Roh Kudus menjaga
perkataan kita dan memberi peringatan pada kita supaya setiap perkataan yang
kita keluarkan menjadi benar dan tidak menyakiti sesama.
Dalam Mazmur 111, kita diingatkan untuk selalu bersyukur karena kita
memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan dan bisa berbahasa dengan baik. Pemazmur
ingin kita menghormati, mengagumi, dan takut akan kuasa Tuhan. Berhikmat dapat
kita miliki jika kita takut akan perintah Tuhan dan mau mengikuti kehendak
Tuhan.
Kisah Tuhan Yesus yang ditulis dalam Markus 1: 21 – 28 menjadi contoh
bagi kita bahwa bila kita dekat dengan Tuhan, mengenalNya dengan baik dan
intim, perkataan kitapun dapat berkuasa dan jadi berkat bagi sesama. Tuhan
Yesus yang mengusir setan dari tubuh seseorang yang kerasukan roh jahat membuktikan
bahwa tak ada yang perlu kita khawatirkan mengenai kuasa gelap bila kita
sendiri sudah dalam terangNya yang ajaib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar