Minggu, 04 Januari 2015

Terang Yang Memandu Kepada Kristus




KEBAKTIAN KOMISI PEMUDA - GKI JL PENGADILAN NO 35, BOGOR
Pelayan Firman: Pdt Nugroho
Bacaan Alkitab: Matius 2:1-12

Siang tadi adalah Kebaktian Minggu pertama untuk Komisi Pemuda di awal tahun 2015. Khotbah Pdt. Nugroho diawali dengan kisah tentang Orang Majus Keempat yang cukup terkenal di budaya barat. Kayaknya kisah ini pernah aku baca di buku Seri Selamat-nya Pdt. Andar Ismail, tapi aku lupa judulnya yang mana, hehehe.. Jadi gini, dulu ada 4 orang majus, namanya Gaspar, Melkior, Baltasar, dan Artaban. Mereka lagi dalam perjalanan untuk menemui Sang Bayi Yesus, mereka juga gotong-gotong berbagai persembahan untukNya. Eh di tengah perjalanan, si Artaban ini nyangkut. Dia nemuin desa yang kena bencana alam. Dia pake persembahan yang dia bawa (permata, dll) untuk nolongin penduduk desa. Pas dia lanjutin perjalanan (temen-temennya udah MT *makan temen* nih ceritanya  karena ga nungguin si Artaban), ada aja yang dia temuin untuk dia tolongin. Persembahan yang dia bawa untuk Yesus udah abis (hiks), smua dia pake buat nolongin orang. Sampe dia ketemu dua anak kecil yang mau dijual jadi budak karena ga sanggup bayar utang, akhirnya dia nawarin diri untuk jadi pengganti anak-anak ini yang ibunya lagi sakit keras. Artaban juga ga bisa nolong bayarin utang karena dia sendiri juga bokek. Trus dia jadi budak di kapal. Bertahun-tahun kemudian, dia udah ga jadi budak (ceritanya kontrak dia udah abis kali yah), dia melanglang buana nyari Sang Mesias. Dia heboh nanyain kemana-mana, ke imam kepala, ke Pilatus, macem-macem dah. Tapi semua ngasih jawaban ga jelas (mungkin karena juga pada ga tau dan ga mau dibilang sotoy), Artaban sedih deh. Sampai dia denger bahwa ada seorang pria yang menghujat Allah, pria ini akan dihukum mati di Golgota. Artaban penasaran dan nyamperin di Golgota. Alkisah, Tuhan Yesus yang disalib ngomong ke Artaban yang lagi sedih bahwa Artaban udah ketemu Dia hampir di sepanjang hidupnya. Artaban udah nolong orang banyak, seperti firman Tuhan dalam Matius 25:31-46.

Orang majus jago soal astronomi. Di saat itu, mereka udah liat fenomena alam berupa Bintang Timur. Mereka yakin kalau ini ada hubungannya dengan kelahiran Mesias. Orang majus bukanlah orang Yahudi. Kenapa Tuhan melibatkan mereka dalam kedatanganNya di dunia? Sama halnya dengan Tuhan ngelibatin para gembala yang pada masa itu bukanlah orang-orang dengan profesi eksekutif, kan kerjaannya ngejagain ternak. Orang Yahudi kelas atas yang berpikiran seperti itu juga nganggep orang majus warga kelas dua. Tapi Tuhan sekali lagi kasih liat kalau kedatanganNya bukanlah spesial untuk 1 bangsa dan ga spesial untuk kalangan keren, tapi buat kita semua. Jadi jangan mikir kalau Tuhan pasti lebih deket sama bangsa Israel, nggak, kita semua ini anak-anakNya yang sangat Dia kasihi.

Balik lagi ke orang majus, mereka bikin pernyataan tentang keterkaitan bintang timur dengan kelahiran Mesias. Beuh, ini bikin raja kala itu, Herodes, jadi deg-degan. Diem-diem dia panggil orang majus itu, dia interogasi tanpa adanya para ahli Taurat dan imam-imam kepala. Herodes bo’ong, dia minta orang majus itu nyari Yesus dan ngasih tau ke dia supaya dia juga bisa ikut nyembah Yesus. Padahal yang ada mah dia ketakutan kalau iya bayi itu bener-bener Mesias, orang Israel akan ngangkat Dia menjadi Raja orang Yahudi dan bisa-bisa jabatan dia kegeser. Orang majus woles, berdasarkan bintang itu sebagai penunjuk arah, mereka ke Betlehem dan menemukan Yesus dengan ibuNya, Maria. Mereka menyembah Yesus dan berdasarkan penglihatan mereka dalam mimpi, mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain, ga ngasih tau Herodes tentang keberadaan Yesus. Herodes akhirnya ngebunuhin bayi-bayi di Betlehem, sementara Yesus dan ayah ibuNya menyingkir ke Mesir berdasarkan peringatan malaikat Tuhan dalam mimpi Yusuf.

Sekarang kita lihat tentang peran bintang timur. Para ilmuwan bilang itu bukan bintang, banyak teori yang bilang itu komet, supernova, atau fenomena alam lainnya. Yang jelas sih di Alkitab disebutkan kalau itu adalah bintang. Para ilmuwan penasaran mengenai apa sih sebenernya bintang timur itu, kok bisa ngarahin orang majus sampai ke Betlehem? Jauh dari semua itu, makna bintang timur bukanlah tentang benda apa sih itu, tapi tentang fungsinya sebagai penunjuk arah.

Kita yang sudah tahu tentang keselamatan, juga bisa menjadi ‘bintang timur’. Bintang bersifat memancarkan cahaya. Ada yang memancarkan cahaya sendiri, ada juga yang memantulkan cahaya dari bintang lain. Mau ga kita berfungsi sebagai bintang bagi orang lain? Jangan milih-milih, bintang timur aja ga milih-milih orang, buktinya dia ngarahin orang majus ke Betlehem, bukannya orang Yahudi eksklusif. Jadi kita jangan milih-milih mau jadi bintang cuma buat orang yang kita sukain. Kita harus bisa jadi bintang buat orang yang nyebelin di sekitar kita, bahkan ke orang yang kita ga kenal. Tuhan Yesus mau kita bersikap seperti terang dunia yang bercahaya memantulkan terang Kristus kepada sesama. Tujuannya bukan supaya kita diselamatkan, karena kita udah mendapatkan keselamatan, tapi supaya sesama kita juga bisa memperoleh keselamatan.

Ga perlu maksain diri bikin sesuatu yang heboh seperti maksa ke daerah terpencil dengan penduduk kanibal untuk menginjili mereka padahal kita ga punya basic teologi sama sekali. Kalau kita ingin, Tuhan pasti kasih kesempatan kita untuk menginjil. Untuk sekarang ini, kita bisa lakukan hal-hal kecil dulu kok. Aku pernah baca di Chicken Soup, tentang seseorang yang tersenyum pada orang yang dia ga kenal, lalu orang itu memberi bunga pada wanita ga dikenal di jalan, terus wanita itu melanjutkan kebaikannya ke orang lain, dan seterusnya sampai akhirnya ada orang yang menyelamatkan wanita hamil dan akhirnya wanita itu melahirkan seorang anak yang menjadi presiden. Semua mulai dari sebuah senyuman (soundtrack: Smile – Charlie Chaplin). Cerita ini merupakan karangan anak SD yang ingin menyampaikan bahwa dari kebaikan kecil, kita ga akan duga endingnya menjadi suatu benar-benar hebat.

Kalau dari kita justru melakukan hal sebaliknya, membuat orang lain kesal dan kekesalan itu berlanjut terus ke orang-orang lain yang malah mengakibatkan hal yang mengerikan. Tahan emosimu, tetap lakukan semua dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Jadilah bintang bagi sesama kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar