Minggu, 08 Maret 2015

Memikirkan Apa Yang Dipikirkan Allah

KEBAKTIAN KOMISI PEMUDA 22 Feb 2015 pk 09.30 WIB - GKI JL PENGADILAN NO 35, BOGOR
Pelayan Firman: Bpk. Iyon Sih Mirmo    
Bacaan Alkitab: Kejadian 17: 1 – 7, 15 – 16; Mazmur 22: 23 – 32; Roma 4: 13 – 25; Markus 8: 31 – 38

Hi, there! Balik lagi nih update postingan alias gotong oleh-oleh serimbun dari khotbah yang aku dengerin di gereja. Kali ini tentang ‘how God sees’ alias sudut pandang Tuhan dan gimana cara kita ngeliat dari persepsi Tuhan. Dari bacaan Alkitab yang banyak ini, ada 2 contoh cara berpikir manusia. Yang pertama, Abram atau Abraham (udah ganti nama nih, bubur merah putih dulu kali yey) yang nggak yakin bahwa Tuhan mampu memberikan dia anak di usianya yang udah 99 tahun. Logikanya sih iya, aki-aki gitu mau punya anak ya nggak mungkin sih, tapi nggak ada hal yang Tuhan nggak mampu lakukan. Contoh yang kedua, dimana Petrus yang nggak mau Yesus sebagai Mesias, bakalan mati secara tidak terhormat, yaitu dengan mati digantung di kayu salib yang hina. Buat Petrus, Mesias itu nggak seperti penjahat yang matinya disiksa dan rendah.

Kenapa cara pikir kita tidak bisa menyamai Tuhan? Itu disebabkan oleh adanya dosa tertua, yakni saat di Taman Eden. Baik yang laki-laki maupun yang perempuan, bahkan juga si ular, mereka mendapat kutuk dengan kehilangan kemuliaan Allah. Memetik buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu merupakan awal pemisahan kita dari keagungan Tuhan. Menurut aku nih ya, level kita jadi turun. Di kantorku, OB banyak, yang level management juga banyak. Sama-sama manusia, tapi kok beda? Dari segi pendidikan beda, apalagi dari segi penghasilan. Sering kalo aku diskusi sama bos, cara mikirnya itu luas. Dia melihat dari berbagai sisi dan proses. Beda sama bawahan yang lihat dari sisinya dia aja. Eh tapi jangan pada minder ya, kelebihan dan kekurangan masing-masing jabatan itu ada lhoo.. Biarpun bos, banyak hal yang nggak bisa dia nikmatin, hehehe.. Lho kok jadi ngelenceng? Balik lagi ke topik awal tentang sudut pandang Tuhan. Rencana Tuhan selalu indah bagi kita, sepertinya hal ini udah aku ulang-ulang di postingan sebelumnya. Tapi bagi kita yang selalu berdoa dan dekat denganNya, kita lama-lama bisa tahu contoh-contoh di Alkitab tentang rencana Tuhan yang tampaknya mustahil. Dari rencana itulah Tuhan mengijinkan kita merasakan/mendapat bagian dalam kemuliaanNya. Contoh dari rencana yang mustahil: saat kampanye, calon gubernur DKI Jakarta menjanjikan bakal mengatasi banjir dan macet DALAM WAKTU SETAHUN. Buset dah, keajaiban alam banget kalo bener sampe berhasil. Tapi nyatanya? Pret. Faktor apa yang bikin gagal? Ini sih anak SMP bisa jawab. Ya jelas gara-gara warga DKI Jakartanya sendiri. Tetep nyicil mobil dan motor padahal di dalem family car segede bagong, isinya cuma 1 orang yang nyetir. Ngabis-ngabisin aspal aje. Trus tetep santai buang sampah di jalanan. Pikirnya “KAN-ORANG-LAEN-JUGA-GITU-KENAPA-GUE-ENGGAK-?”. Gimana nggak mau banjir coba? #emosi

Begitu juga dengan rencana Tuhan. Faktor keberhasilannya juga ada di kita. Kita yang selalu susah mengendalikan diri, susah untuk nggak bertindak egois, dan susah ngelepasin adat istiadat yang datangnya bukan dari Firman Tuhan, itu yang bisa bikin doa-doa kita nggak terjawab. Dengan berdoa minta Tuhan supaya kita jadi pribadi seperti yang Dia inginkan dan merenungkan Firman Tuhan, aku yakin, rencana Tuhan yang tampaknya mustahil akan terjadi di hidup kita dengan proses yang kita nggak duga sama sekali. Contoh kesaksian orang-orang percaya tentang ini udah banyak. Googling aja.

Mulai deh banyak-banyakin baca Alkitab biar kita tahu cara berpikir Tuhan dan nggak pesimis lagi akan hidup kita. Percaya bahwa Ia selalu ada buat kita dan nggak pernah meninggalkan kita. Sekarang ini kan udah banyak fasilitas buku renungan yang oke dan gampang dicerna juga banyak buku-buku hasil perenungan banyak orang percaya, yang lebih gampang lagi, tinggal buka internet dan melihat kesaksian orang. Itu menguatkan dan mempertebal iman kita kepada Tuhan. Mendengarkan musik dan ulang-ulang lirik lagunya juga bisa membuat kita tahu cara berpikir Tuhan. Selamat penasaran akan cara pandang Tuhan! GBU   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar