KEBAKTIAN KOMISI PEMUDA 22 Feb
2015 pk 09.30 WIB - GKI JL PENGADILAN NO 35, BOGOR
Pelayan Firman: Bpk. Iyon Sih
Mirmo
Bacaan Alkitab: Kejadian 17: 1 –
7, 15 – 16; Mazmur 22: 23 – 32; Roma 4: 13 – 25; Markus 8: 31 – 38
Hi, there! Balik lagi nih update postingan alias gotong oleh-oleh
serimbun dari khotbah yang aku dengerin di gereja. Kali ini tentang ‘how God
sees’ alias sudut pandang Tuhan dan gimana cara kita ngeliat dari persepsi
Tuhan. Dari bacaan Alkitab yang banyak ini, ada 2 contoh cara berpikir manusia.
Yang pertama, Abram atau Abraham (udah ganti nama nih, bubur merah putih dulu
kali yey) yang nggak yakin bahwa Tuhan mampu memberikan dia anak di usianya
yang udah 99 tahun. Logikanya sih iya, aki-aki gitu mau punya anak ya nggak
mungkin sih, tapi nggak ada hal yang Tuhan nggak mampu lakukan. Contoh yang
kedua, dimana Petrus yang nggak mau Yesus sebagai Mesias, bakalan mati secara
tidak terhormat, yaitu dengan mati digantung di kayu salib yang hina. Buat
Petrus, Mesias itu nggak seperti penjahat yang matinya disiksa dan rendah.
Kenapa cara pikir kita tidak bisa menyamai Tuhan? Itu disebabkan oleh
adanya dosa tertua, yakni saat di Taman Eden. Baik yang laki-laki maupun yang
perempuan, bahkan juga si ular, mereka mendapat kutuk dengan kehilangan
kemuliaan Allah. Memetik buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat
itu merupakan awal pemisahan kita dari keagungan Tuhan. Menurut aku nih ya,
level kita jadi turun. Di kantorku, OB banyak, yang level management juga
banyak. Sama-sama manusia, tapi kok beda? Dari segi pendidikan beda, apalagi
dari segi penghasilan. Sering kalo aku diskusi sama bos, cara mikirnya itu
luas. Dia melihat dari berbagai sisi dan proses. Beda sama bawahan yang lihat
dari sisinya dia aja. Eh tapi jangan pada minder ya, kelebihan dan kekurangan
masing-masing jabatan itu ada lhoo.. Biarpun bos, banyak hal yang nggak bisa
dia nikmatin, hehehe.. Lho kok jadi ngelenceng? Balik lagi ke topik awal tentang
sudut pandang Tuhan. Rencana Tuhan selalu indah bagi kita, sepertinya hal ini
udah aku ulang-ulang di postingan sebelumnya. Tapi bagi kita yang selalu berdoa
dan dekat denganNya, kita lama-lama bisa tahu contoh-contoh di Alkitab tentang
rencana Tuhan yang tampaknya mustahil. Dari rencana itulah Tuhan mengijinkan
kita merasakan/mendapat bagian dalam kemuliaanNya. Contoh dari rencana yang
mustahil: saat kampanye, calon gubernur DKI Jakarta menjanjikan bakal mengatasi
banjir dan macet DALAM WAKTU SETAHUN. Buset dah, keajaiban alam banget kalo
bener sampe berhasil. Tapi nyatanya? Pret. Faktor apa yang bikin gagal? Ini sih
anak SMP bisa jawab. Ya jelas gara-gara warga DKI Jakartanya sendiri. Tetep
nyicil mobil dan motor padahal di dalem family car segede bagong, isinya cuma 1
orang yang nyetir. Ngabis-ngabisin aspal aje. Trus tetep santai buang sampah di
jalanan. Pikirnya “KAN-ORANG-LAEN-JUGA-GITU-KENAPA-GUE-ENGGAK-?”. Gimana nggak
mau banjir coba? #emosi
Begitu juga dengan rencana Tuhan. Faktor keberhasilannya juga ada di
kita. Kita yang selalu susah mengendalikan diri, susah untuk nggak bertindak
egois, dan susah ngelepasin adat istiadat yang datangnya bukan dari Firman
Tuhan, itu yang bisa bikin doa-doa kita nggak terjawab. Dengan berdoa minta
Tuhan supaya kita jadi pribadi seperti yang Dia inginkan dan merenungkan Firman
Tuhan, aku yakin, rencana Tuhan yang tampaknya mustahil akan terjadi di hidup
kita dengan proses yang kita nggak duga sama sekali. Contoh kesaksian
orang-orang percaya tentang ini udah banyak. Googling aja.
Mulai deh banyak-banyakin baca Alkitab biar kita tahu cara berpikir
Tuhan dan nggak pesimis lagi akan hidup kita. Percaya bahwa Ia selalu ada buat
kita dan nggak pernah meninggalkan kita. Sekarang ini kan udah banyak fasilitas
buku renungan yang oke dan gampang dicerna juga banyak buku-buku hasil perenungan
banyak orang percaya, yang lebih gampang lagi, tinggal buka internet dan
melihat kesaksian orang. Itu menguatkan dan mempertebal iman kita kepada Tuhan.
Mendengarkan musik dan ulang-ulang lirik lagunya juga bisa membuat kita tahu
cara berpikir Tuhan. Selamat penasaran akan cara pandang Tuhan! GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar